KEMERIAHAN HARLAH KE-44 IIQ JAKARTA DIHADIRI SEJUMLAH TOKOH NASIONAL

-

Dok/Humas IIQ Jakarta

Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta menggelar peringatan Harlah IIQ Jakarta, dengan tema “IIQ Hebat, Perempuan Bermartabat, Indonesia Kuat,” secara virtual, pada Kamis (29/4/2021). Acara yang diadakan sekaligus dengan peringatan Nuzulul Qur’an ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara dan tokoh nasional, serta para keluarga besar IIQ Jakarta. 

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan tilawah surat Al-Baqarah ayat 185 Qira’at Ibnu Katsir, Imam Nafi’ riwayat Warsy, dan Imam Hamzah riwayat Khalaf, dibacakan oleh para Qari Qari’ah juara Nasional dan Internasional IIQ Jakarta. Selain itu, KH. Muhammad Haris Hakam selaku dosen IIQ Jakarta dan merupakan da’i kondang TV ONE, juga turut serta menjadi pengisi tausyiah dalam acara ini dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an. 

Dok/Humas IIQ Jakarta 


Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo dalam sambutannya, menceritakan bagaimana kisah 44 tahun IIQ Jakarta dalam mengembangkan nila-nilai Al-Qur’an bagi para generasi muslimah Indonesia. Menurut Ibu Huzaemah pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi perempuan, yang notabene sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya kelak. Didirikannya IIQ Jakarta dapat menunjang kapabilitas wanita muslimah dalam pemahamannya terhadap Al-Qur’an, juga tidak serta merta lupa bagaimana mendalami ilmu yang lain sesuai dengan minat mahasiswinya. Hal demikian yang membuat IIQ Jakarta juga memberikan banyak pilihan jurusan bagi mahasiswinya. 

“Negara membutuhkan ulama perempuan yang mumpuni dalam bidang Al-Qur’an, demi menciptakan peradaban bangsa yang berintegritas atas nilai-nilai Al-Qur’an, berdasarkan hal tersebutlah KH. Ibrahim Hosen mendirikan perguruan tinggi berbasis Al-Qur’an yang diperuntukkan khusus perempuan,” kata Ibu Huzaemah.  

Di akhir sambutannya, Ibu Huzaemah memberi ucapan terimakasih bagi para hadirin yang turut mengikuti acara tersebut, bagi para orang tua yang telah mempercayakan IIQ untuk mendidik anak-anaknya, serta kepada para pihak yang selalu membantu dan mendukung IIQ Jakarta. Ucapan terima kasih khusus juga disampaikan Ibu Huzaemah untuk Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin yang bersedia memberi selamat kepada IIQ Jakarta melalui konferensi video yang direkam langsung dari Istana. KH. Ma’ruf Amin turut bangga atas hadirnya IIQ dan dinilai telah membawa kemashlahatan serta kebermanfaatan bagi umat Islam Indonesia. 

“IIQ telah terbukti berhasil menjadi tempat untuk menyemai para penghafal Al-Qur’an, bukan hanya menghafal namun juga memiliki pemahaman yang baik tentang isi dan kandungan Al-Qur’an,” ujar KH. Ma’ruf Amin dalam videonya.

“Saya meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan sumber kebaikan, manbaul khairat wal hasanat, yang apabila kita mendalami dan memahaminya maka akan memperoleh bekas yang cukup untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam segala aspeknya, asl-ishlahat,” lanjut KH. Ma’ruf Amin. 

Harapan KH. Ma’ruf Amin bagi IIQ Jakarta yakni agar terus berupaya mencetak generasi yang mumpuni di bidang Al-Qur’an, menyiapkan SDM yang unggul, dan mampu menjadi agen perubahan dalam aspek keagamaan, kemasyarakatan, maupun kebangsaan. 

Ketua Yayasan IIQ Jakarta turut memberi ucapan selamat, dan dalam sambutannya ia mengatakan bahwa acara peringatan Hari Lahir IIQ Jakarta menjadi momentum dalam menunjang semangat menghafal Al-Qur’an, yang mana nilai-nilai Al-Qur’an ini dapat membentuk karakter bangsa dalam kehidupan bermasyarakat. 

“Al-Qur’an akan menjadi syafa’at bagi kita semua dan menghantarkan kita semua ke surganya Allah,” kata Bapak Chairul Azwar. 

Dalam rangka memperingati Harlah IIQ Jakarta, juga banyak dari para pejabat negara dan tokoh nasional yang turut serta memberi ucapan diantaranya, Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan yang juga mengirimkan karangan bunga untuk IIQ, Menteri Agama periode 2014-2019 Bapak Lukman Hakim, Wakil MPR RI Bapak Jazilul Fawaid dan merupakan alumni IIQ Jakarta, Ustad Yusuf Mansur yang turut hadir dalam Zoom, Menteri Ketenagakerjaan Ibu Ida Fauziyah, serta banyak tokoh lainnya yang menyempatkan hadir dan turut mendoakan kesuksesan bagi IIQ Jakarta. 

Dukungan serta kebanggaan yang tersemat dalam raut wajah para pejabat Negeri dan tokoh Nasional ini, menjadi kehormatan tersendiri bagi IIQ Jakarta untuk terus berupaya dalam mengusahakan pendidikan Al-Qur’an yang terbaik untuk para generasi muslimah Indonesia. 


Penulis: Liana Nur Arifatul Inayah



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perjalanan Tanpa Akhir: Kisah Nafisatul Millah

-
Image
Dari panggung musabaqah tingkat lokal hingga kancah internasional, nama Nafisatul Millah, terus bersinar. Mahasiswi semester 6 ini dikenal dengan segudang prestasi Qur’ani, khususnya di bidang Hifdzil Qur’an. Meski namanya sudah melambung, Millah, demikian ia akrab disapa, tetap rendah hati. Perjalanan Millah sebagai penghafal Al-Qur’an dimulai sejak ia duduk di bangku SD, dengan bimbingan langsung dari kedua orang tuanya dan guru Qur’an pertamanya, umi Nur Fadhilah. Tapi tekadnya dalam menghafal Al-Qur’an baru benar-benar tumbuh tatkala ia masuk pesantren Al-Kautsar di usia 14 tahun, di bawah asuhan Buya Muhammad Ali. Di sana, Millah mulai serius menghafal Al-Qur’an hingga khatam di usia 18 tahun. Selama lima tahun proses ziyadah, Millah tak hanya fokus pada menambah (ziyadah), tetapi diseimbangkan dengan muraja’ah yang konsisten. Awalnya, porsi muraja’ah satu juz per hari, kemudian ketika hafalannya mencapai 10 juz, porsi muraja’ah tersebut bertambah dua juz setiap harinya, dan ter...
Read more

Berjuang di Tengah Deru Mesin: Kisah Febra, Mahasiswi Ojol yang Tak Menyerah pada Keadaan

-
Image
Akhir tahun 2018 menjadi titik balik dalam hidup Febra Lusi Yana (kini ia adalah seorang mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta semester 2). Terpaksa meninggalkan bangku kuliah karena melewati batas semester, ia tidak larut dalam keterpurukan. Demi bertahan hidup, ia mulai menjemput rezeki di jalanan sebagai pengemudi ojek online. Bukan karena pilihan, melainkan keadaan yang memaksa. Namun, di tengah kerasnya jalanan ibu kota, Febra tak pernah melepaskan satu harapan besar: melanjutkan kuliah. “Targetku waktu itu kuliah di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. Soalnya cuma di sini ada jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir tanpa batasan umur," ujarnya penuh semangat. Bagi Febra, pendidikan adalah cahaya, dan ia siap mengejarnya meski harus melalui jalan terjal. Namun, perjalanan Febra menuju bangku kuliah di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta jauh dari kata mudah. Pada tahun 2019, biaya masuk mencapai hampir 8 juta rupiah, mesk...
Read more

Sayaka: Perjalanan Hati dari Negeri Sakura ke IIQ Jakarta

-
Image
  "Terus semangat, ingat alasanmu memulai, dan tujuannya. Insya Allah, semua usaha akan membuahkan hasil." Itulah pesan singkat penuh makna dari Sayaka, seorang mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta semester 4 asal Jepang yang memilih menempuh pendidikan di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Perjalanannya dari Negeri Sakura ke Indonesia bukan sekadar mencari ilmu, tapi juga tentang menemukan kedamaian dalam identitasnya sebagai Muslimah di tengah minoritas. Lahir di Tokyo dan besar di Chiba, Sayaka sudah mengenal Islam sejak kecil berkat didikan sang ibu yang berasal dari Indonesia. Namun, tumbuh sebagai Muslimah di Jepang, dengan populasi muslim kurang dari 1%, tentu tidak mudah. "Di Jepang, makanan halal sulit ditemukan, masjid jarang, dan diskusi tentang Islam pun sangat terbatas," ujarnya. Ketertarikannya pada Indonesia bermula dari kenyamanan yang ia temukan di negeri dengan mayoritas muslim, masjid di setiap sudut, dan komunitas yang ramah. Ditam...
Read more