Resensi Buku : Terapi Berpikir Positif



Data Buku

Judul Buku : Terapi Berpikir Positif

Penulis : Dr. Ibrahim Elfiky

Penerjemah : Khalifurrahman Fath & M. Taufik Damas

Penerbit : Serambi Ilmu Semesta

Tahun Terbit : 2019

Tebal Buku : 347 Halaman









Pendahuluan

"Apa yang Anda alami hari ini adalah buah dari pikiran Anda kemarin, dan apa yang akan Anda rasakan esok ditentukan oleh pikiran Anda hari ini." Kalimat yang menggambarkan inti pesan dari buku Terapi Berpikir Positif, karya Dr. Ibrahim Elfiky—motivator Muslim ternama asal Mesir—yang mengajak pembaca menyadari kekuatan pikiran dalam membentuk realitas hidup. Buku ini bukan sekadar kumpulan teori, melainkan panduan praktis untuk mengubah pola pikir negatif menjadi sumber energi positif. Dengan bahasa yang lugas dan contoh nyata, Elfiky membuktikan bahwa pikiran manusia adalah alat paling dahsyat yang sering kali belum dimanfaatkan secara optimal. Tidak terbatas untuk kalangan tertentu—buku ini menyapa hati siapa pun yang ingin berubah ke arah yang lebih baik.

Kekuatan Pikiran: Dari Teori ke Aksi 

Dr. Ibrahim Elfiky meyakini bahwa tidak ada yang bisa menghentikan orang bermental positif untuk meraih tujuan, sebaliknya, tidak ada yang bisa menolong mereka yang terjebak dalam pikiran negatif. Buku ini hadir sebagai "jembatan" untuk memahami cara kerja pikiran, mendiagnosis "penyakit" mental seperti keraguan, ketakutan, atau pesimisme, serta mengaktifkan potensinya dengan metode sederhana namun efektif. Salah satu keunggulannya adalah perpaduan antara temuan psikologi modern dengan ayat-ayat Al-Qur’an, membuat argumen penulis tidak hanya logis tetapi juga bernilai spiritual.

Pembaca diajak untuk memahami langkah-langkah konkret dalam berpikir, seperti: membangun keyakinan alami untuk memandang masa depan dengan optimis, merumuskan visi hidup yang jelas agar lebih terarah dan antusias, "menginstal" pikiran bahagia sehingga kehidupan nyata pun berubah positif, serta meningkatkan kebijaksanaan dalam berpikir, bertindak, dan berkomunikasi.

Tak hanya teori, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi, kutipan motivasi, studi kasus, dan analisis ahli yang memperkaya perspektif pembaca. Misalnya, Elfiky menunjukkan bagaimana pikiran negatif bisa menjadi penghalang kesuksesan, sekaligus memberikan strategi untuk mengalahkannya—termasuk lewat "Sepuluh Wasiat Berpikir Positif" yang menjadi penutup buku.

2 Kutipan Penting dalam Buku Terapi Berpikir Positif

Anda mungkin tidak dapat mengendalikan keadaaan, tapi Anda dapat mengendalikan pikiran Anda. Pikiran positif menghasilkan perbuatan dan hasil yang positif. [Dr. Ibrahim Elfiky]

Anda hari ini adalah hasil keputusan Anda kemarin. Anda esok hari ditentukan oleh keputusan Anda hari ini. [Dr. Ibrahim Elfiky]

Mengapa Buku Ini Layak Dibaca? 

Buku Terapi Berpikir Positif cocok untuk siapa pun—pelajar, pendidik, atau profesional—yang ingin membebaskan diri dari belenggu mental negatif. Gaya penuturannya yang naratif dan penuh semangat membuat pembaca merasa sedang berdialog langsung dengan penulis. Selain itu, kombinasi antara dalil agama, psikologi, dan kisah nyata membuat pesannya mudah dicerna tanpa kehilangan kedalaman makna.


Kelebihan

Buku ini menyajikan berbagai pendekatan yang mudah dipahami, memberikan manfaat besar terutama bagi mereka yang masih kesulitan berpikir positif. Dengan bahasa yang lugas namun komunikatif, penulis berhasil menyampaikan gagasan kompleks secara jelas, meski ini merupakan karya terjemahan. Beragam materi dan teori praktis disajikan agar pembaca dapat mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu, buku ini juga kerap mengharmonisasikan data penelitian dengan ayat-ayat qauliyah dalam Al-Qur’an untuk menjelaskan cara berpikir positif, sehingga datanya lebih relevan dan teruji.



Kekurangan

Tebal buku yang berjumlah 347 halaman ini, membuat sebagian orang enggan membacanya. Meskipun sudah dilengkapi ilustasi yang mendukung untuk berpikir positif, bentuk narasi yang panjang dan cenderung “mendongeng” dapat menyebabkan kantuk datang. Namun, kekurangan ini tidak menjadi alasan dan hambatan bagi pembelajar positif sekaligus pegiat positive thinking

 untuk terus meng-upgrade diri. 

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Tanpa Akhir: Kisah Nafisatul Millah

Berjuang di Tengah Deru Mesin: Kisah Febra, Mahasiswi Ojol yang Tak Menyerah pada Keadaan

Sayaka: Perjalanan Hati dari Negeri Sakura ke IIQ Jakarta