Visi, Ambisi, hingga Kontroversi: 5 Hal tentang Danantara yang perlu diketahui!!

 



image source: money.kompas.com

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah badan pengelola investasi strategis yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengonsolidasikan dan mengoptimalkan pengelolaan aset negara guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Danantara resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Nama Danantara dibentuk dari tiga suku kata, yakni Daya (energi); Anagata (Masa depan); dan Nusantara (merujuk pada Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Pembentukan Danantara rupanya menimbulkan kekhawatiran publik akibat potensi risiko penyimpangan dalam pengelolaan aset negara. Tanpa tata kelola yang kuat dan transparansi, Danantara dapat berdampak negatif pada keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Berikut lima hal yang harus kamu ketahui mengenai Danantara.

1.   1.   Dibentuk oleh Regulasi

Pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia, yakni Daya Anagata Nusantara (Danantara) tertuang dalam tiga regulasi yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo (24/02/2025) yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 yang mengatur organisasi dan tata kelola BPI Danantara, serta Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025, mengenai pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara. (bbc.com)

2.     2.  Arah Danantara

Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) akan mengoptimalkan aset negara dengan mengelola dana investasi pada proyek-proyek berkelanjutan. Harapannya, proyek-proyek strategis tersebut dapat berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen selama lima tahun ke depan. (Tempo) Sebelumnya, dividen BUMN sebagian disalurkan ke APBN untuk belanja pemerintah, namun dengan adanya Danantara, dividen BUMN akan dialihkan ke Danantara dan diarahkan pada investasi strategis di berbagai sektor.    

3.    3.   Dari Efisiensi untuk Investasi Dini

Intial Funfing atau pendanaan awal Danantara sebesar dua puluh miliar dolar AS atau sekitar 326 Triliun diperoleh dari hasil efisiensi anggaran. Dan sementara ini, Danantara mengelola aset tujuh BUMN besar Indonesia dan satu lembaga investasi beraset besar, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina, PT PLN (Persero), Mind ID (Mining Industry Indonesia), dan Indonesia Investment Authority (INA) dengan total senilai 14,000 triliun. (Indonesia.go.id)

4.     4. Danantara Bukan Hal Baru

Sebelumnya, negara ini sudah punya Indonesia Investment Authority (INA) yang berfungsi mengelola dan mengembangkan aset negara. Hanya saja, INA yang hanya mengandalkan anggaran negara melalui APBN tidak bisa dijadikan tumpuan utama untuk merealisasikan visi besar Asta Cita, sehingga memerlukan sumber lain, salah satunya hasil investasi dan pengelolaan aset BUMN yang dilakukan oleh Danantara. Selain itu, berbeda dengan INA yang bertanggung jawab kepada menteri keuangan, Danantara bertanggung jawab dan berada langsung dibawah Presiden Prabowo.  (UMJ)

5.      5. Kekhawatiran Masyarakat

Dilansir dari akun X Think Policy, beberapa kekhawatiran masyarakat atas risiko Danantara sebagai SWF antara lain, Sumber dana awal dari APBN masih defisit sekitar Rp600T per-tahun; Potensi hilangnya pemasukan APBN dari dividen BUMN ~Rp85T/tahun jika Danantara rugi; Pejabat Danantara tak bisa dipidana jika merugi; Dewan Direksi Danantara yang rangkap jabatan, sehingga dapat memicu konflik kepentingan antara Danantara sebagai operator dan Kementerian BUMN sebagai regulator; dan Penambahan modal BUMN yang tidak lagi melewati persetujuan DPR.

Harapan besar sudah disematkan pada visi dan ambisi yang pemerintah usung, dengan janji membawa perubahan dan kemajuan. Namun, di balik ekspektasi tersebut, tantangan dan kontroversi juga terus mengiringi langkah Danantara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan dan keputusan yang diambil, demi memastikan bahwa semua rencana benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat dan masa depan bangsa. Dengan segenap cita, kiranya Danantara tidak menjadi mimpi buruk bagi Indonesia.

 

Sumber:

https://www.bbc.com/indonesia/articles/crmjwn8lpxro

https://www.tempo.co/ekonomi/5-hal-tentang-danantara-asal-usul-tujuan-hingga-jumlah-modalnya--1209564

https://indonesia.go.id/kategori/editorial/9034/danantara-game-changer-pertumbuhan-ekonomi-nasional?lang=1

https://umj.ac.id/opini/mengenal-danantara-barang-baru-di-era-prabowo/

https://x.com/thinkpolicyid/status/1894720245140750603?t=VS4OSaMq90LuquFDW3xKjA&s=19

 

Penulis: Adilah Hidayati

Proofeader: Ayfia Amireyl Fitrothy

 

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Tanpa Akhir: Kisah Nafisatul Millah

Berjuang di Tengah Deru Mesin: Kisah Febra, Mahasiswi Ojol yang Tak Menyerah pada Keadaan

Sayaka: Perjalanan Hati dari Negeri Sakura ke IIQ Jakarta