5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Green Campus

Green Campus merupakan istilah kampus ramah lingkungan. Pada umumnya, gerakan ini dikenal sebagai semua jenis kegiatan di bawah visi pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yang bertujuan untuk mengutamakan efisiensi penggunaan sumber daya dan mendorong pelestarian lingkungan.

Program Green Campus mulai dikenal pada tahun 1990-an yang dipopulerkan oleh para ahli konservasi ekologi seperti March, Pinchot dan Muir. Melalui Green Campus, pihak kampus dapat mempelajari serta menerapkan riset sebagai bahan pembelajaran untuk lingkungan, menjadi ‘role model’ pelestarian lingkungan, serta berpartisipasi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Sehubungan dengan maraknya isu lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, Rektor IIQ Jakarta, Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H, M.Hum., mencanangkan Green Campus sebagai salah satu program prioritas kampus. Dalam sambutannya pada acara pelantikan Badan Kelengkapan Keluarga Besar Mahasiswa (BKKBM) IIQ Jakarta 2025-2026, Ibu Rektor mengusulkan pembentukan Departemen Lingkungan untuk mengawal terciptanya konsep Green Campus di IIQ Jakarta.

Bukti keseriusan IIQ Jakarta terhadap isu lingkungan terlihat dari program Bank Sampah yang terlaksana di Pesantren Takhasus IIQ Jakarta. Program ini bertujuan untuk mengelola sampah dengan cara memilah sampah berdasarkan jenisnya, khususnya sampah botol plastik. Sampah botol plastik dipisah ke dalam keranjang khusus, yang ditempatkan di beberapa titik area umum seperti di depan Gedung H. Moh. Joesoef, samping Gedung Hj. Harwini Joesoef, dan sekitar gerbang pesantren.

Program bank sampah ini diharapkan dapat menjadi titik awal gerakan Green Campus di IIQ Jakarta. Kemudian, untuk menghadirkan parameter yang jelas dalam menilai keberhasilan Green Campus diperlukan kerja sama antara mahasiswa, dosen, dan seluruh elemen institusi. Berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang Green Campus;

1. Infrastruktur

Ruang penghijauan kampus harus lebih luas dibandingkan dengan area bangunan kampus. Dengan ruang hijau yang luas, kampus dapat menanam ragam tumbuhan serta mengelola lingkungan agar tetap asri dan terhindar dari pencemaran. Mahasiswa juga dapat memanfaatkan ruangan ini untuk kegiatan outdoor, seperti memanfaatkannya sebagai spot membaca buku yang menenangkan.

2. Sampah

Program bank sampah mampu mengatasi dampak buruk dari penumpukan sampah. Sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik dan kaca, dapat dikelola agar tidak menumpuk. Melalui pengolahan dan pemilahan yang tepat, kampus telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan dan merawat lingkungan dari limbah yang sulit terurai.

3. Transportasi

Polusi yang dihasilkan transportasi menimbulkan pencemaran udara secara masif, maka untuk menghadirkan transportasi yang ramah lingkungan pihak kampus dapat menjadikan transportasi umum sebagai pilihan utama. Contohnya penggunaan bus. Penggunaan bus semacam ini dinilai efektif karena dapat mengurangi tingkat polusi lingkungan.

4. Melakukan Konservasi Air

Program Konservasi Air jika dilakukan secara masif dapat mengatasi masalah kekeringan saat kemarau tiba. Mahasiswa dapat berkontribusi dengan cara menghemat penggunaan air, seperti mematikan keran air setelah digunakan, dan menggunakan air secukupnya. Dalam skala besar, pihak kampus dapat membentuk tim pengelola air untuk membuat sumur resapan serta membuat biopori di tempat-tempat yang berpotensi terjadi genangan.

5. Penggunaan tempat makan ramah lingkungan

Sampah kemasan makanan menjadi penyumbang terbesar dalam tumpukan sampah. Sampah ini dapat mencemari lingkungan karena sulit terurai. Untuk mengurangi sampah makanan, perlu kesadaran untuk menggunakan mengganti plastik dengan bahan ramah lingkungan seperti kardus, kertas, dan lainnya. Mahasiswa juga dapat membawa tempat makan sendiri dan botol dari rumah. Pengalihan dari plastik ke bahan ramah lingkungan, jika diterapkan secara menyeluruh dan signifikan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Dengan 5 hal di atas, IIQ Jakarta dapat berkomitmen untuk menciptakan kampus ramah lingkungan baik secara fisik, sosial, dan budaya secara berkelanjutan.

Author: Anisa Aulia Putri

Proofreader : Adilah Hidayati

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Tanpa Akhir: Kisah Nafisatul Millah

Berjuang di Tengah Deru Mesin: Kisah Febra, Mahasiswi Ojol yang Tak Menyerah pada Keadaan

Sayaka: Perjalanan Hati dari Negeri Sakura ke IIQ Jakarta