Perspekta LPM IIQ Jakarta: Pelatihan Fotografi dan Videografi
17 November 2024, di Aula Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, telah dilaksanakan pelatihan fotografi dan videografi oleh M. Ma'ruf Al-Amin, dalam rangka “Pelatihan Perspekta Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) IIQ Jakarta periode 2025-2026.”
Pelatihan fotografi dan videografi merupakan pelatihan
ke-empat yang dilaksanakan oleh LPM IIQ Jakarta. Selain meningkatkan skill,
Pelatihan ini bersifat wajib bagi peserta Perspekta karena merupakan salah satu
persyaratan rekrutmen untuk menjadi anggota LPM IIQ Jakarta periode berikutnya.
Pelatihan ini terdiri dari dua sesi, sesi pertama, yakni penyampaian materi
yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga pukul 11.00. Sementara sesi kedua,
yang berisikan praktek dan tanya jawab berlangsung pada pukul 11.30 hingga
pukul 13.00.
"Menjadi seorang fotografer
atau videografer itu adalah sebuah pilihan. Sebagai seorang santri, menjadi
editor bukanlah perkara yang aneh. Tidak peduli background kita apa, seorang
santri harus tetap mengikuti tren yang ada, agar tetap bisa berdakwah di era
digital." tutur M. Ma'ruf Al-Amin dalam pembukaan materinya. Lebih lanjut
beliau menjelaskan bahwa, "fotografi dan videografi itu sesuatu yang
bersifat relatif. Bersifat seni ketika untuk memenuhi kepuasan kita sendiri.
Dan bersifat objektif ketika kita memenuhi kebutuhan klien."
Pemaparan materi berlangsung dengan seksama. M. Ma'ruf
Al-Amin menjelaskan pemilihan warna yang tepat untuk sebuah karya beserta
psikologi warna tersebut, prinsip serta tujuan fotografi, langkah dasar
videografi, dan juga trik & tips dalam pengambilan fotografi ataupun
videografi. Beliau juga menuturkan, "Fotografi dan videografi dalam
jurnalisme lebih berfokus pada sebuah kejadian. Bukan estetika yang
dikejar."
Setelah sesi pertama berakhir, para peserta dibagi menjadi
empat kelompok untuk mengerjakan tugas praktek yang akan diulas pada sesi kedua
pelatihan ini. Dua kelompok diarahkan fokus pada fotografi, dan dua kelompok
lainnya fokus pada videografi. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk
membuat karya fotografi maupun videografi dari materi yang telah dipaparkan
pada sesi pertama tadi. Pada sesi kedua, hasil karya masing masing kelompok
ditampilkan di depan dan M. Ma’ruf Al-Amin mengajak semua peserta untuk
berdiskusi terkait kekurangan dan kelebihan dari masing-masing karya per
kelompok, sehingga peserta memahami aspek yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan lagi.
Selain memberikan teknik dan juga tips untuk fotografi dan
videografi, M. Ma'ruf Al-Amin juga memberikan wejangan, "Karya yang bagus
itu bukan karya yang estetik. Tapi karya yang jadi/selesai. Dapat dipastikan
bahwa karya pertama kali tidak langsung sempurna. Karena itu adalah hal yang
butuh diasah. Yang terpenting adalah belajarnya. Bisa praktik dulu baru teori
atau teori dulu baru praktek, semua sama sama bagusnya." Hal ini juga
merupakan closing statment yang
disampaikan untuk para peserta Perspekta LPM IIQ Jakarta.
Penulis: Ayfia Amireyl Fitrothy
Proofeader: Najmi Al-Adiliyah
Comments
Post a Comment