Resensi Film: Bridgerton The Duke and I

  A. Identitas Film

Judul: Bridgerton The Duke and I

Genre: Drama Romansa, Sejarah

Sutradara: Julie Anna Robinson

Skenario: Chris Van Dusen (pencipta dan penulis)

Produser: Shonda Rhimes

Pemain: Phoebe Dynevor (Daphne), Regé-Jean Page (Simon), Jonathan Bailey(Anthony), Claudia Jessie (Eloise), Nicola Coughlan (Penelope), Adjoa Andoh (Lady Danbury), Polly Walker  (Lady Portia), Ruth Gemmell (Lady Violet), Golda Rosheuvel (Queen Charlotte), Julie Andrews (Pengisi suara Lady Whistledown).

Tahun: 2020


B.     B. Sinopsis Film

Film Bridgerton The Duke and I merupakan adaptasi dari novel The Duke and I karya Julia Quinn yang terbit pada tahun 2020. Dengan jalan cerita yang menghibur, film ini berfokus pada kehidupan sosial dan romansa sebuah keluarga era Regency di Inggris yang bernama Bridgerton. Film Bridgerton The Duke and I merupakan musim pertama dari series Bridgerton, dimana pada musim ini berpusat pada sosok Daphne Bridgerton yang debut di masyarakat dengan izin Ratu Charlotte untuk menemukan pasangan hidup yang ideal. Dalam perjalanan menemukan pasangan hidup, Daphne bertemu dengan Simon Basset, sosok Duke Hastings, bujangan paling menawan di London. Dikarenakan kakak pertama Daphne sangat ketat memilihkan calon pelamar, Daphne mendapat tekanan dari masyarakat dan memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan Duke Hastings yang menguntungkan keduanya untuk berpura-pura saling jatuh cinta. Namun, seiring waktu cinta tumbuh diantara mereka, sementara konflik dan skandal mengancam hubungan mereka.

Selain menghibur, film ini juga mengangkat isu yang memiliki nilai-nilai moral yang dikemas dengan baik didalamnya, seperti permasalahan rasial, kesetaraan gender, bahkan edukasi seks bagi anak, dan masih banyak lagi. Film ini juga tetap bisa dinikmati pada masa sekarang ini meskipun berlatar belakang di Inggris pada tahun 1813

C.     C. Kelebihan

Alur cerita sangat menarik dengan berpusat pada romansa dan intrik sosial seakan mengajak penonton untuk terus terlibat. Ditambah dengan Visual pemain yang sangat menawan dan gaun megahnya menambah kesan suasana era Regency yang sangat menawan. Chemistry antara pemain utama juga sangat memikat, serta dipadukan dengan musik gaya klasik menambah daya tarik visual.

D.   D.  Kekurangan

Kekurangan dalam cerita ini, sedikitnya eksplorasi para pemain pendukung sehingga terkadang membuat alur cerita kurang signifikan. Cerita utamanya sangat menarik, namun tak ayal juga terdapat beberapa konlik yang terasa klise. Beberapa bagian pada musim ini juga terkadang terasa lambat dan terkadang juga terlalu cepat, sehingga membuat beberapa episode terasa kurang seimbang karena sediki mengganggu ritme cerita.


Penulis: Najmi Al Adiliyah
Proofreader: Zayna Rahmi Azzarini

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Tanpa Akhir: Kisah Nafisatul Millah

Berjuang di Tengah Deru Mesin: Kisah Febra, Mahasiswi Ojol yang Tak Menyerah pada Keadaan

Sayaka: Perjalanan Hati dari Negeri Sakura ke IIQ Jakarta