Peringatan Hari Penyu Sedunia: Menjaga Alam, Mencegah Kepunahan Penyu
https://pixabay.com/id/photos/air-laut-penyelaman-bawah-air-1446738/
Pada tanggal 23 Mei diperingati sebagai Hari Penyu Dunia atau World Turtle Day. Penetapan Hari Penyu Dunia merupakan upaya untuk melindungi habitat penyu yang sudah dalam kondisi kritis atau terancam punah. Perayaan Hari Penyu Sedunia ini dirayakan pertama kali pada tahun 2000 oleh American Tortoise Rescue. Bulan Mei dipilih untuk merayakan Hari Penyu Sedunia karena merupakan salah satu bulan tersibuk untuk penyu, yaitu waktu bagi penyu bangun dari tidur panjang selama musim dingin, mulai mencari pasangan dan tempat untuk bertelur.
Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam merayakan Hari Penyu Sedunia ini, ada yang menggunakan pakaian bergambar penyu, melepaskan anak penyu ke laut, ada juga yang belajar tentang penyu. Bahkan, perayaan World Turtle Day juga dirayakan di dunia maya dengan menggunakan tagar #WorldTurtleDay.
Penyu merupakan hewan purba yang sudah ada sejak zaman dinosaurus atau sekitar 150 ribu tahun yang lalu. Penyu memiliki kemampuan beradaptasi dengan sangat baik dan dipercaya menjadi penjaga keseimbangan ekosistem laut. Namun kini populasi penyu di seluruh dunia semakin berkurang akibat perburuan, sampah dan limbah yang dibuang ke laut, mengakibatkan rusaknya habitat penyu. Penyu memiliki berbagai keistimewaan, diantaranya kemampuannya menjelelajah lautan selama bertahun-tahun dan bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama, bahkan jarak 3000 kilometer dapat ditempuh 58 – 73 hari dan tak pernah tersesat dalam menentukan arah.
Tertulis dalam surat edaran Menteri Kelautan dan Perikanan No. 526/MEN-KP/VIII/2015 Tentang Pelaksanaan Perlindungan Penyu, Telur, Bagian Tubuh, dan atau Produk Turunannya. Sementara itu secara Internasional perlindungan kepada penyu telah dimasukkan dalam Appendix1 “Convention on International Endangered” (CITES) yang berarti penyu merupakan satwa yang keberadaannya saat ini dalam kondisi terancam punah, dan tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk apapun juga.
Adanya momentum peringatan (Hari Penyu) diharapkan dapat membangun kesadaran bersama betapa pentingnya menjaga keberlangsungan dan keberadaan penyu di laut sehingga tak hanya menjadi fosil dan cerita di masa yang akan datang. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan penyu yaitu, seperti menjaga pantai tetap bersih dengan tidak membuang sampah dan limbah sembarangan, serta tidak berburu penyu untuk diperjual-belikan.
Apalagi dari 7 jenis penyu yang ada di dunia, terdapat 6 jenis penyu yang tersebar di Indonesia, yaitu: Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate), Penyu Pipih (Natator depressus), serta Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea). Oleh karena itu sudah sepatunya kita bangga dan menjadikan penyu sebagai salah satu spesies ikonik Indonesia yang harus dijaga kelestariannya.
Mari, lestarikan laut kita, demi berlangsungnya hidup satwa.
Selamatkan penyu, selamatkan keseimbangan alam demi anak cucu!
Penulis: Ayu Fita N
Comments
Post a Comment