Hari Kebangkitan Nasional: Latar Belakang dan Sejarah
Sumber Foto: Kemdikbud.go.id
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang pernah mengalami penjajahan, yang mana membutuhkan kerja keras bagi Indonesia bisa dikatakan sebagai negara merdeka.
Terlalu kejamnya penjajah hingga rakyat Indonesia pun lelah dijadikan bawahan, dan jika dibandingkan, kerugian yang didapati lebih banyak daripada manfaatnya. Hal demikian membuat tumbuhnya rasa semangat akan persatuan, kesatuan dan nasionalisme bagi rakyat dalam menuju dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Perasaan tersebut didasarkan pada keinginan rakyat, demi adanya perubahan di Indonesia serta menghilangkan penindasan dan penjajahan yang teramat lama.
Rakyat Indonesia mulai sadar akan tujuan sesungguhnya para penjajah, janji di awal mereka datang dan yang terjadi selanjutnya sangat berbeda. Mereka menawarkan membantu Indonesia untuk merdeka, untuk lebih maju, mendukung Indonesia, tapi ternyata merekalah yang menusuk Indonesia serta menindas Indonesia.
Banyaknya peristiwa yang terjadi pada masa penjajahan akhirnya melahirkan organisasi Budi Utomo. Presiden Ir.Soekarno yang menetapkan hari lahir organisasi Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948.
Lalu mengapa Budi Utomo dianggap sebagai simbol Hari Kebangkitan Nasional Indonesia? Karena Budi Utomo memiliki struktur sebagai organisasi yang melahirkan gerakan Nasional Indonesia karena memiliki rencana kerja, cabang-cabang di berbagai daerah, memiliki anggota, laporan organisasi yang baik, dan menyelenggarakan kongres. Kelahiran Budi Utomo ini menjadi motivator dan inspirator bagi berdirinya organisasi lain.
Kemudian apa tujuan dari proses kebangkitan nasional ini? Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka, yang dilandasi oleh semangat akan kesatuan, persatuan, dan nasionalisme dari diri rakyat, yang nantinya dapat melahirkan sejarah penting bagi Indonesia, antara lain;
Pertama, kebangkitan nasional diawali terbentuknya organisasi Budi Utomo tanggal 20 mei 1908, serta organisasi lain seperti Sarekat Islam, Indische Partij, PPI, GAPI, Parindra, Partindo dan lainnya.
Kedua, pada tanggal 28 Oktober 1928 diikrarkannya sumpah pemuda II yang mengartikan bahwa adanya kesadaran nasional untuk Indonesia merdeka.
Ketiga, karena kesadaran akan keinginan merdeka maka bangsa Indonesia menerapkan sistem nonkooperatif yakni tidak berpihak kepadah penjajah. Dengan ini kita tahu bagaimana sejarah hari Kebangkitan Nasional, serta apa tujuan dari adanya proses Kebangkitan Nasional ini.
Dari banyaknya sejarah yang sudah kita ketahui, jatuh bangunnya pahlawan dalam memerdekakan Indonesia, maka sepatutnya kita menghargai jasanya, serta terus memajukan bangsa Indonesia menuju arah yang baik dan lebih baik lagi.
Penulis: Luluk Afidatul
Comments
Post a Comment