Hari Bumi Sedunia: Masyarakat Perlu Lebih Peduli Lingkungan


Peringatan Hari Bumi Sedunia atau Earth Day 2021, Kamis (22/4/2021) kali ini bertemakan "Restore Our Earth" atau "Pulihkan Bumi Kita." Hari Bumi merupakan acara tahunan yang dirayakan di seluruh dunia pada 22 April untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan. 

Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. 

PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari di mana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. (Source:id.wikipedia.org) 

Adapun salah satu fakta menarik tentang Indonesia saat ini adalah di mana kondisi limbah atau sampah yang terus membeludak setiap tahunnya. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Februari 2019, merilis bahwa saat ini Indonesia menghasilkan sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Berdasarkan data tersebut, sekitar 60 persen sampah diangkut dan ditimbun ke TPA, 10 persen sampah didaur ulang, sedangkan 30 persen lainnya tidak dikelola dan mencemari lingkungan. 

Salah satu langkah yang perlu kita ambil adalah dengan mengurangi sampah plastik. Hal demikian dilakukan untuk menjaga ekosistem laut yang merupakan sumber pangan masyarakat, karena Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. 

Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an “…Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik…” (QS Al-A'raf :56). Allah SWT telah berfirman dan memerintahkan umat manusia untuk tidak berbuat kerusakan di bumi, namun pada zaman sekarang banyak orang yang mencemari lingkungan sekitar sehingga banyak kekayaan alam yang tidak lagi bisa dimaksimalkan, ekosistem laut yang mulai rusak, dikarenakan sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik. 

Sebagai anak muda penerus bangsa kita harus ikut andil dengan menjaga lingkungan sekitar seperti, membawa tas belanja untuk mengurangi sampah plastik, menggunakan tumblr/botol minum saat berpergian, mengurangi menggunakan barang-barang yang mencemari lingkungan. 

Hal lainnya yang bisa kita lakukan adalah dengan membuang sampah sesuai jenisnya yaitu; 

Sampah organik - dapat diurai (degradable). Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Contohnya: Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-lain. 

Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable). Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. Beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain. 

Terlebih dalam keadaan pandemi seperti ini, kita harus lebih ekstra dalam menjaga kesehatan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan, agar bumi segera pulih seperti semula dan segala kegiatan dapat berjalan seperti sediakala. 

Kesimpulannya, bumi ini masih membutuhkan lebih banyak lagi orang-orang yang sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitar, demi menjalankan perintah Allah SWT dan menciptakan lingkungan hidup, serta ekosistem yang sehat agar tercipta masa depan yang lebih baik. 

Selamat Hari Bumi! Mari bersama, kita pulihkan Bumi.

Penulis: Graciela Victoria 

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Tanpa Akhir: Kisah Nafisatul Millah

Berjuang di Tengah Deru Mesin: Kisah Febra, Mahasiswi Ojol yang Tak Menyerah pada Keadaan

Sayaka: Perjalanan Hati dari Negeri Sakura ke IIQ Jakarta